Kuningan News – Ada berita mengejutkan sekaligus mencemaskan buat para penikmat rokok, namun menyenangkan bagi yang anti rokok. Pasalnya, aktivitas merokok diduga akan benar-benar menghilang pada 2050. Paling tidak itulah hasil prediksi para ahli.
Kombinasi kenaikan harga dan semakin banyaknya larangan merokok di tempat umum, diyakini menjadi penyebab utama berhentinya kebiasaan itu. Menurut laporan setebal 72 halaman yang dirilis oleh analis Citigroup, dimungkinkan, tidak akan ada perokok yang tersisa di Inggris dan negara-negara maju lainnya, dalam kurun waktu antara 30 dan 50 tahun ke depan.
Laporan berjudul “Tembakau: Bagaimana jika Merokok Berhenti pada 2050” menyebutkan, "Sulit untuk mengabaikan data selama 50 tahun ini bahwa tingkat perokok terus menurun seperti terlihat paga grafik dengan garis lurus ke bawah."
"Tidak ada yang bisa memastikan bagaimana tingkat aktivitas merokok di masa depan. Mungkin juga nanti akan semakin banyak pelarangan,"tambah laporan itu. Atas laporan itu, para ahli kesehatan pun menyambut positif prediksi itu.
Menurut catatan terdapat sekitar 10 juta orang Inggris yang merokok, 22 persen pria dan 21 persen perempuan. Angka itu dikatahui menurun 1 persen sejak larangan merokok diberlakukan.
Amanda Sandford, dari komunitas Aksi Merokok dan Kesehatan, mengatakan pengurangan perokok hingga 10 persen dari populasi bisa dicapai dalam dekade berikutnya. "Ada banyak faktor yang bisa membuat orang berhenti merokok termasuk larangan ketat di berbagai tempat,"katanya.
"Pelarangan menyebabkan lonjakan jumlah orang yang mencoba berhenti. Alhasil jumlah perokok menurun sekitar 1 persen dari 2007. Saya memperkirakan akan ada pengurangan lebih bertahap dalam aktivitas merokok,"tambahnya (asf/yahoo).